Konsisten dengan perkataannya, Ken Angrok datang 5 bulan kemudian. Keris tersebut ternyata masih ditempa pada saat itu. Keris tersebut masih berupa bilah keris dengan gagang kayu cangkring yang kasar. Ken Angrok marah dan merebut keris itu untuk menikam Empu gandring. Sebelum wafat, Empu Gandring mengumpat kepada Ken Angrok bahwa keris itu akan membunuhnya dan tujuh keturunannya kelak. Kemudian, Ken Angrok membawa pulang keris tersebut ke Pakuwon Tumapel.